Rabu, 24 Desember 2014

7 Sisi Lain Raja Ampat

Raja Ampat adalah surga tersembunyi di Timur Indonesia. Meski sangat mempesona, tapi belum banyak orang Indonesia yang sempat menjejakkan kakinya di sana.
Apakah di 2015, kamu akan bisa datang ke sana? Yuk kenali dulu 7 fakta berikut ini:
1. Raja Ampat menyimpan keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia.
Menurut National Geographic, kawasan ini memiliki setidaknya 1.300 spesies ikan, 600 jenis terumbu karang, serta 700 jenis kerang, belum lagi berbagai jenis kura-kura, ganggang, dan ubur-ubur. Luar biasa bukan?
Gambar via  via adalrico.net
Gambar via via adalrico.net
2. Nama Raja Ampat diambil dari kisah yang sangat terkenal di Papua Barat.
Gambar via ayuarman.net
Gambar via ayuarman.net
Nama Raja Ampat diambil dari cerita lokal mengenai empat kerajaan yang membentuk gugusan kepulauan ini. Kerajaan tersebut adalah Waigeo, Misool, Salawati, and Batanta.
Berikut ini legenda Raja Ampat yang dimuat di jakwet-wet.blogspot.com:
Pada zaman dahulu kala, hidup sepasang suami istri yang sedang dalam perjalanan mencari makanan. Di tengah hutan, mereka menemukan 6 buah telur naga di tepi sungai Waikeo. Karena dalam keadaan lapar sepasang suami istri berniat untuk memasak ke enam telur tersebut dan menyimpannya di dalam kamar. Ketika hendak dimasak, empat dari telur tersebut menetas dan keluar 5 manusia: 4 laki-laki dan 1 perempuan dengan nama War, Betani, Dohar, Muhammad dan seorang perempuan yang bernama Pintolee.
Kelima anak manusia ini tumbuh besar, hingga suatu saat Pintolee kedapatan hamil di luar nikah oleh saudaranya. Pintolee di hukum dengan menghanyutkannya di lautan dalam kulit bia (kerang besar) sampai terdampar di Pulau Numfor. Sedangkan keempat saudara dari Pintolee berpisah dan menjadi raja di empat pulau besar yang berbeda. War di angkat menjadi raja di pulau Waigeo, Betani diangkat di Salawati, Dohar di Lilinta, dan Muhammad di Waiga. Sedangkan, telur naga yang tidak menetas hingga saat ini masih disimpan dan mendapat penghormatan khusus dari masyarakat setempat. Dari kisah tersebutnya asal muasal nama dari tempat yang menjadi destinasi wisata dunia saat ini.
3. Wisata ke Raja Ampat lebih mahal dari Eropa.
Gambar via www.cntraveler.com
Gambar via www.cntraveler.com
Menurut Kompas Travel, turis yang berniat datang ke Raja Ampat setidaknya harus merogoh kocek tak kurang dari Rp 20 juta per orang. Salah satu penyebabnya adalah karena harga bahan bakar minyak (BBM) di Raja Ampat cenderung tiga kali lebih mahal dari harga normal.
4. Raja Ampat terletak di Segitiga Terumbu Karang dunia.
Gambar via Wikipedia
Gambar via Wikipedia
Menurut Wikipedia, Segitiga Terumbu Karang adalah istilah geografis untuk perairan di Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor Leste yang kaya akan terumbu karang. Segitiga Terumbu Karang dijadikan oleh World Wildlife Fund sebagai salah satu dari prioritas utama konservasi kehidupan maritim yang diluncurkan pada tahun 2007. Segitiga Terumbu Karang meliputi wilayah lebih dari 6.500.000 km², dengan lebih dari 600 spesies terumbu karang dan meliputi 75% semua spesies terumbu karang yang ada di dunia. Lebih dari 3.000 spesies ikan tinggal di Segitiga Terumbu Karang, termasuk ikan terbesar hiu paus, dan fosil hidup coelacanth.
5. Terdapat 12 suku adat yang saat ini mendiami gugusan kepulauan Raja Ampat.
Dalam buku Profil Ragam Wisata Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, sebuah buku yang dipublikasikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Raja Ampat, disampaikan bahwa ada paling tidak ada 12 suku adat yang saat ini mendiami gugusan kepulauan Raja Ampat, yaitu:
1. Suku Wawiyai (Wauyai)
2. Suku Kawe
3. Suku Laganyan
4. Suku Ambel (-Waren)
5. Suku Batanta
6. Suku Tepin
7. Suku Fiat, Domu, Waili dan Butlih
8. Suku Moi (Moi-Maya)
9. Suku Matbat
10. Suku Misool
11. Suku Biga
12.Suku Biak
6. Raja Ampat “ditemukan” saat mencari kapal yang karam.
Kecantikan Raja Ampat ternyata baru mulai mendunia pada tahun 1990. Saat itu, seperti ditulis boombastis.com, seorang penyelam berkebangsan Belanda bernama Max Ammer mengunjungi kawasan ini. Tujuannya awalnya adalah menelusuri keberadaan pesawat dan kapal yang digunakan dalam Perang Dunia II yang diperkirakan karam di kawasasan tersebut. Ternyata Max Ammer sangat terpesona dengan keragaman biota di Raja Ampat, sehingga pada tahun 1998 ia mengajak Gerry Allen, seorang ahli perikanan dari Australia, untuk mengadakan survei di tempat ini.
Gambar via Romeo Gacad / AFP - Getty Images
Gambar via Romeo Gacad / AFP – Getty Images
Pencarian bangkai kapal dan pesawat itu sendiri ternyata juga membuahkan hasil. Di dasar laut kepulauan Raja Ampat ditemukan beberapa peninggalan bekas perang, diantaranya mesin perang, kapal dan pesawat terbang bekas perang dunia II. Dekat pulau Wai di kedalaman 27 meter ditemukan rongsokan pesawat P40 bekas milik sekutu. Total ada sekitar 65 bangkai kapal dan 35 bangkai pesawat peninggalan PD II yang ditemukan. Jadi, bisa dibilang, kekayaan Raja Ampat bukan hanya keragaman biotanya saja, namun juga kekayaan historisnya.
7. Raja Ampat juga sangat seru buat non-divers!
Gambar via www.stayrajaampat.com
Gambar via www.stayrajaampat.com
Buat yang “kurang suka” menyelam, Raja Ampat juga sangat seru untuk berbagai macam aktivitas termasuk trekking, melihat-lihat kekayaan flora dan fauna, termasuk burung-burungnya. Raja Ampat juga dikenal sebagai surga burung lho! Selain itu, wisatawan juga bisa mengunjungi desa-desa adat, singgah dari satu pulau ke pulau lainnya (ada 610 pulau di Raja Ampat), kayaking, sampai santai-santai di surga.
Gambar via www.stayrajaampat.com
Gambar via www.stayrajaampat.com
Sumber : http://blog.8share.com/id/7-sisi-lain-raja-ampat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar