Jumat, 23 Januari 2015

Kenali Pacarmu Lewat Traveling

photo from www. nomadic-2.com
photo from www.nomadic-2.com
Tak sedikit  saya temui beberapa traveler yang menjadikan pacar sebagai travelmate. Tentu saja siapa yang tak suka bepergian dengan orang terdekat apalagi kita sukai. Begitupun dengan saya. Perjalanan akan semakin terasa menyenangkan dan waktu akan lebih cepat berlalu.
Tapi, pacar hanyalah sekedar travelmate, baik pacar ataupun teman keduanya membutuhkan kesolidan atau chamestry agar segala masalah dalam perjalanan dapat terlampaui dengan baik. Sudah jadi cerita lama kalau traveling bak ladang munculnya masalah, dari barang bawaan yang terlupakan, estimasi waktu yang tidak tepat dengan rencana, pengeluaran biaya tak terduga, terpisah dari travelmate, hingga menjumpai orang-orang yang berniat buruk.
Kesamaan visi misi dan manajemen ego haruslah seimbang antara satu sama lain karena hal-hal di luar teknis tidak hanya berpengaruh pada keberhasilan traveling, tapi juga berpengaruh terhadap hubungan kita dengan travelmate.
Sadar atau tidak sadar, jika kamu peka, berpetualang dengan pacar dapat dijadikan sebuah indikator seberapa kompak dan solid kah hubungan kamu dengan pacarmu ketika traveling. Tentu tidak ada ukuran mutlak untuk mengukur kualitas suatu hubungan, tapi setidaknya traveling bisa dijadikan sebagai ajang untuk mengetahui sifat asli pasanganmu.

1. Seberapa Peka Kalian Berdua

Rasa peka berhubungan dengan tindakan empati kita terhadap seseorang akan kondisi tertentu, terutama saat traveling. Tak menutup kemungkinan kondisi buruk akan menimpa kamu. Kadang kala ada tipe seseorang yang cenderung tidak mengungkapkan apa yang dibutuhkannya dalam beberapa kondisi, terlebih jika kamu atau pacarmu memiliki karakter introvert.
Semakin peka terhadap kondisimu, maka semakin menunjukan bahwa dia adalah orang yang peduli dengan keadaanmu, karena tanpa kamu bilang, ia sudah paham apa yang kamu rasakan dan kamu butuhkan.
Sebenarnya untuk peka terhadap pacarmu tidaklah sulit, cukup perhatikan ekspresi dan tingkah laku yang tidak seperti biasanya, maka kamu akan menemukan sesuatu yang salah dari pacarmu tanpa harus menunggu ia mengungkapkan.

2. Seberapa Hebat Kalian Untuk Menjadi Moodboaster

Mood atau suasana hati seseorang terkadang berubah-ubah, sekalipun saat melakukan traveling. Apalagi jika kamu termasuk seorang yang moody, saya pun adalah orang yang demikian, tentu sedikit masalah akan mempengaruhi suasana hati.
Di sini justru letak tantangannya, kamu dan pacarmu tidak hanya dituntut untuk mengendalikan emosi prbadi, melainkan saling memanajemen dan menjadi moodboaster bagi pasanganmu.
Moodboaster sendiri berhubungan dengan poin pertama, yaitu kepekaan. Semakin kamu cepat tanggap terhadap pacarmu, semakin mudah menjadi penyemangatnya.

3. Yakin Kamu Sudah Mengenal Dia Luar dan Dalam?

Lamanya sebuah hubungan bukan berarti menjamin kamu mengenal dia luar dalam. Kuantitas bukan segalanya untuk menjamin kualitas. Melalui traveling bersama, setidaknya akan muncul beberapa sifat asli dari pasanganmu. Apakah ia tipe pemarah, penyabar, bertanggung jawab, atau cuek.
“Kadangkala, keadaanlah yang akan memaksa kamu untuk tahu karakter dan sifat dari pacar ketika menyikapi masalah selama dalam perjalanan”

4. Hemat atau Pelit?

Saya pernah mendengar selentingan bahwa antara hemat dengan pelit itu berbeda tipis. Hemat itu cenderung paham bagaimana cara mengatur keuangan, mana yang perlu dikeluarkan, mana yang tidak, sedangkan pelit mengacu kepada enggan mengeluarkan uang walaupun untuk kebutuhan urgen.
Ketika traveling, biasanya ada pengeluaran-pengeluaran tak terduga, paling tidak itulah yang sering menimpa saya. Kamu bisa melihat apakah pacarmu seseorang masuk ke dalam criteria yang mana.

5. Pilih yang Sempurna atau Melengkapi?

“Tak ada manusia yang sempurna” begitulah kita, selalu ada kelebihan dan kekurangan dari tiap individu. Begitupun ketika melakukan traveling, tak pernah saya rasakan perjalanan lancar tanpa masalah. Sekecilpun masalah itu selalu saja muncul.
Kalau kamu mencari kesempurnaan perjalanan dengan pacarmu, sewa saja tour guide yang akan mengatur segala perjalananmu, dari transport, akomodasi, makan, dan kunjungan wisata.
Apabila kamu pernah merasakan backpacker, maka kamu akan merasakan apa itu arti saling melengkapi kekurangan satu sama lain, sehingga perjalananmu semakin beresensi. Pengertian akan kekurangan dan berusaha melengkapinya berarti kamu sedang berlatih untuk hidup di titik 0.
Di mana kamu dan pacarmu sedang berposes untuk membentuk kesempurnaan dari ketidaksempurnaan lewat traveling.

6. Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing

Menyelesaikan masalah secara sepihak ketika sedang di daerah yang asing hanya akan membuatmu semakin stress dan travelingmu akan berantakan. Travelmate berarti melakukan perjalanan secara bersama-sama, bukan kamu yang membimbingnya atau sebaliknya. Masalah berat akan semakin ringan apabila dipecahkan bersama-sama, bukan mengandalkan salah satu dari kalian.

7. Seberapa Terbuka Kalian

Hilangkan rasa gengsi dalam sebuah perjalanan karena kunci utama kelancaran perjalanan adalah saling terbuka terhadap pasangan. Apabila pacarmu kurang memiliki kepekaan terhadap kondisimu, jangan ragu untuk bicara apa yang kamu rasakan untuk menghindarkan diri kalian dari masalah berkepanjangan.
“Tingkat kualitas sebuah hubungan kamu dengan pacarmu sebenarnya tergantung bseberapa jauh kalian mengenal dan memahami antara satu sama lain”
Travelisng hanyalah sebagai salah satu media untuk mengetahui karakter dan sifat satu sama lain, selebihnya kalianlah semua ada di tangan kalian.

By Prameswari Mahendrati • January 23, 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar